Saat
ini ini istri saya sedang menyusui anak saya yang baru berusia 5 Bulan, sesuai
dengan artikel “Ayahbunda.co.id” jangan terlalu sering mengonsumsi obat saat
menyusui dapat memengaruhi produksi ASI. Beberapa senyawa aktif obat dapat
masuk ke dalam ASI dan berpengaruh pada bayi. Misalnya, obat
kontrasepsi yang mengandung estrogen bisa menyebabkan penurunan produksi ASI,
dan obat-obatan anti infeksi golongan sulfonamida, misalnya kotrimoksazol, bisa
menyebabkan bayi kuning.
Tindakan penting ibu:
1. Konsultasi dahulu pada dokter apakah
Anda memang perlu minum obat atau tidak. Sakit karena infeksi virus, misalnya,
biasanya dapat diatasi dengan istirahat dan banyak mengonsumsi vitamin
lewat buah-buahan.
2. Meminimalkan risiko munculnya zat
aktif obat dalam ASI. Bila Anda perlu minum obat, minta obat dalam dosis
serendah mungkin dan dikonsumsi dalam waktu sesingkat mungkin. Pilih juga obat
yang mencantumkan “aman dikonsumsi oleh ibuhamil dan ibu menyusui”.
3. Menjadwal dengan baik waktu
mengonsumsi obat, yakni segera setelah Anda selesai menyusui atau sebelum bayi tidur
dalam jangka waktu lama. Jadi, kemungkinan masuknya obat itu ke dalam ASI
semakin kecil.
4. Mencermati gejala-gejala yang
diperlihatkan bayi. Misalnya, si kecil jadi rewel, timbul ruam atau bercak
merah/biru, sakit, kejang perut/kolik, atau ada perubahan pada pola tidur dan
makannya. Bila muncul salah satu gejala ini segera beritahu dokter, termasuk
jenis obat yang Anda konsumsi.
5. Mempelajari cara memerah dan menyimpan
ASI. Dengan demikian, bila Anda harus menjalani pengobatan yang tidak bisa
dilakukan bersamaan dengan kegiatan menyusui, maka bayi tetap mendapat ASI.
0 komentar:
Posting Komentar